Senin, 29 Desember 2014

Catatan Ekspedisi Gunung Gede II__27-28 Desember 2014

Dari kiri ke kanan : Jati, panjul, fauziah, Tire, Lisa, Parang, Cacing
Tanggal 27-28 Desember 2014 Jalur pendakian Gunung Gede penuh sesak oleh ratusan pendaki yang mengisi liburan akhir tahun. Mayoritas pendaki berasal dari Jabodetabek dan Bandung baik pelajar SMA, Mahasiswa maupun umum.

Tim Degotoga sendiri mengirimkan 8 orang pendaki gunung yang terdiri dari Jati, Cacing, Parang, Panjul, Tire, Lisa, fauzia, dan Heri. Tim dipimpin oleh cacing sebagai pendaki paling senior walaupun usianya terbilang paling muda.

Tim berkumpul di markas Deogotoga (Di Cibinong) pada jam delapan malam (26 Desember) untuk melakukan pengemasan barang bersama (Packing) dan pengecekan persiapan akhir. Persiapan meliputi perlengkapan pribadi, logistik peribadi, logistik umum, alat masak, alat camping dan obat/alat pertolongan pertama.

Jam 02.00 WIB tim bergerak menuju Alun-Alun Cibodas dengan menggunakan 2 kendaraan. Tim sengaja berangkat dini hari untuk menghindari kemacetan parah yang biasa terjadi setiap akhir pekan di jalur puncak bogor.

Sesampainya di pintu cibodas (03.30 Wib) Bang Cacing langsung mengurus SIMAKSI (Surat Ijin Memasuki Kawasan Konservasi) yang sudah didaftarkan seminggu sebelumnya. Sementara tim sarapan di warung persinggahan sambil menunggu Adzan Shubuh berkumandang.

Selepas Shubuh dan berdoa bersama jam 05.20 pendakian dimulai, keberangkatan hampir bersamaan dengan ratusan pendaki yang lain dari berbagai klub dan daerah. Sungguh hari itu jalur puncak dipadati para pendaki, sehingga sering kali pada trek yang sulit terjadi antrian panjang mengular. Sayangnya cuacai hari itu kurang bersahabat, hujan gerimis dan angin yang cukup kencang sangat cepat menguras kondisi para pendaki. Banyak diantara pendaki yang persiapan jas hujan nya kurang baik mengalami kedinginan dan kelelahan. Cuaca dingin juga mengakibatkan banyak pendaki yang kram otot dan cedera.

Sekitar jam 01.00 tim istirahat di Selter Air Panas untuk makan siang, ditengah guyuran hujan tim memasak mie instant. Untungnya ada payung sehingga bisa menutupi kompor agar bisa tetap menyala. Setelah istirahat cukup dan makan siang tim melanjutkan perjalanan menuju Kandang Badak.

Tiba di Kandang Badak sekitar pukul 04.00 WIB Tim memutuskan untuk menunda perjalanan ke Puncak Gede karena cuaca saat itu yang kurang baik. Kandang Badak saat itu penuh sesak oleh tenda-tenda para pendaki yang memutuskan bermalam disini. Untungnya kami masih mendapat tempat walaupun sebenarnya kurang layak untuk membangun tenda.

Kesokan harinya ternyata belum juga berubah, medung gelap, hujan rintik dan angin kencang masih saja menyelimuti Gunung Gede. Jam 08.00 WIB akhirnya kami memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan ke Puncak Gede dengan membawa perlengkapan dan perbekalan secukupnya.

Badai Kabut
12.00 WIB tim tiba di puncak gede, cuaca dipuncak gede saat ini benar-benar tidak bersahabat. kabut tebal, hujan rintik dan angin kencang benar-benar menguras energi kami. Jarak pandang tidak lebih dari 100 meter membuat kami tidak bisa menikmati keindahan pemandangan alam dibawah puncak gede. Kami juga tidak bisa menatap gagahnya puncak Pangrango yang lebih tinggi dari gede. Namun kami tetap puas dan bersyukur bisa kembali ke Puncak Gede dengan suasana yang berbeda karena adanya "Badai Kabut". Begitu megah alam ciptaan-Nya, perasaan itulah yang ada pada kebanyakan hati para pendaki. Alam adalah bukti kebesaran Tuhan yang tidak terbantahkan. Hanya tuhan yang benar-benar Tuhan saja yang mampu menciptakan mahakarya ini.

Pukul 13.30 kami memutuskan untuk turun gunung, kami harus mengemasi barang yang kami tinggal di Kandang Badak dan kembali pulang. Dalam perjalanan pulang beberapa anggota tim mengalami cedera otot, namun dengan semangat juang yang tinggi kami akhirnya tiba di Cibodas kembali pada pukul 23.00 WIB. Setelah ganti baju dan makan malam kami pulang dengan jemputan menuju Markas kembali dan tiba ditujuan jam 03.00 WIB.

Demikianlah catatan perjalanan ekspedisi Gunung Gede Degotoga yang kedua. Syukur kami kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat tiada tara dengan ciptaan alamnya yang begitu Indah. Alhamdulillahi Rabbil Alamiin. 

(Jati)

Entri Populer